Bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak dan gas merupakan sumber utama energi yang dimiliki saat ini. Tapi sumber-sumber ini menimbulkan polusi dan akan habis tidak lama lagi. Kini, air kencing (urine) dikembangkan untuk jadi sumber energi.
Ilmuwan sedang mengembangkan urine sebagai sumber energi yang tidak berpolusi dan tidak akan habis. Peneliti dari Bristol Robotics Lab (BRL) University of Bristol sedang meneliti urine untuk dijadikan sebagai sel bahan bakar mikroba atau Microbial Fuel Cells (MFC), sehingga dapat digunakan sebagai penghasil energi tanpa menyebabkan polusi.
"Urine secara kimia sangat aktif, banyak mengandung nitrogen, urea, klorida, kalium dan bilirubin. Ini akan menjadi bahan bakar yang sangat baik untuk sel bahan bakar mikroba," ujar Dr Ioannis Ieropoulos, pemimpin studi, seperti dilansir Medindia, Rabu (1/9/2010).
Untuk meneliti energi ini, peneliti telah menghabiskan lebih dari tiga tahun dalam mengembangkan robot yang dinamakan EcoBot-III. Robot ini berisi sejumlah sel bahan bakar mikroba dan menggunakan bahan limbah seperti lalat mati dan limbah air (urine) untuk menjalankannya.
Jika pengembangan sel bahan bakar mikroba menggunakan mikroorganisme untuk mengubah energi kimia menjadi energi listrik, maka cara kerja urine pun akan seperti itu.
Menurut Dr Ieropoulos, untuk saat ini jumlah energi yang dihasilkan oleh sel bahan bakar mikroba masih sangat rendah. Peneliti bertujuan mendapatkan tumpukan sel bahan bakar mikroba untuk meningkatkan jumlah energi yang dihasilkan.
Peneliti berencana untuk berkolaborasi dengan sebuah perusahaan waterless urinal untuk proyek tersebut. Dan Dr Ieropoulos berharap bahwa penelitian ini akan membantu mengubah cara orang berpikir tentang energi dan kotoran manusia.
Ilmuwan sedang mengembangkan urine sebagai sumber energi yang tidak berpolusi dan tidak akan habis. Peneliti dari Bristol Robotics Lab (BRL) University of Bristol sedang meneliti urine untuk dijadikan sebagai sel bahan bakar mikroba atau Microbial Fuel Cells (MFC), sehingga dapat digunakan sebagai penghasil energi tanpa menyebabkan polusi.
"Urine secara kimia sangat aktif, banyak mengandung nitrogen, urea, klorida, kalium dan bilirubin. Ini akan menjadi bahan bakar yang sangat baik untuk sel bahan bakar mikroba," ujar Dr Ioannis Ieropoulos, pemimpin studi, seperti dilansir Medindia, Rabu (1/9/2010).
Untuk meneliti energi ini, peneliti telah menghabiskan lebih dari tiga tahun dalam mengembangkan robot yang dinamakan EcoBot-III. Robot ini berisi sejumlah sel bahan bakar mikroba dan menggunakan bahan limbah seperti lalat mati dan limbah air (urine) untuk menjalankannya.
Jika pengembangan sel bahan bakar mikroba menggunakan mikroorganisme untuk mengubah energi kimia menjadi energi listrik, maka cara kerja urine pun akan seperti itu.
Menurut Dr Ieropoulos, untuk saat ini jumlah energi yang dihasilkan oleh sel bahan bakar mikroba masih sangat rendah. Peneliti bertujuan mendapatkan tumpukan sel bahan bakar mikroba untuk meningkatkan jumlah energi yang dihasilkan.
Peneliti berencana untuk berkolaborasi dengan sebuah perusahaan waterless urinal untuk proyek tersebut. Dan Dr Ieropoulos berharap bahwa penelitian ini akan membantu mengubah cara orang berpikir tentang energi dan kotoran manusia.
0 Komentar:
Posting Komentar