Tampilkan postingan dengan label Sport. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sport. Tampilkan semua postingan

Minggu, 08 Mei 2011

10 Fakta Menarik Tentang Perseteruan Real Madrid Vs Barcelona FC




El Clasico (bahasa Inggris: The Classic), juga dikenal sebagai El Derbi Español atau El Classic adalah nama generik yang diberikan untuk setiap pertandingan sepak bola antara FC Barcelona dan Real Madrid. Hal ini ditentang setidaknya (dan biasanya) bi-setiap tahun sebagai bagian dari kompetisi La Liga Spanyol, dengan maksimum sembilan pertandingan tahun, dengan dua tambahan di Copa del Rey, Liga Champions, dan Supercopa de España, dengan lain mungkin dalam UEFA Super Cup. Selain Final Liga Champions, itu adalah klub yang paling mengikuti pertandingan sepak bola di dunia, disaksikan oleh ratusan juta orang.

Persaingan itu muncul sebagai Madrid dan Barcelona adalah dua kota terbesar di Spanyol, dan dua klub adalah klub sepakbola paling berhasil dan berpengaruh di negeri ini. Real Madrid telah mengumpulkan 73 piala dan Barcelona 68, sementara Athletic Bilbao datang ketiga dengan 32 piala. Mereka kadang-kadang diidentifikasi dengan lawan posisi politik, dengan Real Madrid dan Barcelona mewakili nasionalisme dan nasionalisme Catalan Spanyol masing-masing.

1. Lebih dari sekedar batas geografi

Liverpool vs Everton, Arsenal vs Spurs, dan AC Milan vs Intermilan adalah pertandingan-pertandingan derby panas dan sarat emosi. Fakta ini tidak bisa dipungkiri. Walaupun tradisi dan emosi dari rivalitas mereka begitu luar biasa, namun secara fundamental, persaingan tersebut hanyalah sebatas daerah geografis. Persaingan kedua tim hanyalah karena mereka mempunyai markas yang berdekatan satu sama lain. Jadi demi menjaga gengsi dan mengukuhkan siapa yang paling hebat dalam wilayah yang sama, timbullah rivalitas. Namun, persaingan antara Barcelona dan Real Madrid melebihi batas-batas wilayah. Rivalitas mereka abadi, karena yang ikut bersitegang adalah ibu kota dengan daerah yang hendak merdeka.

2. Catalunya vs Castille
Barcelona dan Madrid merupakan dua kota terbesar di Spanyol. Hal itu saja sebenarnya sudah cukup untuk membentuk suatu rivalitas. Namun, mereka juga adalah tuan rumah dari dua daerah yang sangat berbeda baik secara kultur dan emosi. Dua kota tersebut juga menghasilkan dua ‘mahzab’ intelektual yang berbeda, dan tentu saja, berseberangan satu sama lain. Barcelona adalah Catalan, Madrid adalah Castillian. Orang-orang Catalan adalah masyarakat yang bebas, sedangkan Castille lebih seperti Keraton-nya Spanyol dan pusat pemerintahan. Perseteruan memuncak ketika Jenderal Franco, orang Madrid, yang beraliran fasisme, ingin ‘membasmi’ daerah Catalan. Jadi, ketika El Clásico digelar dan dimenangi Barcelona, ini merupakan kemenangan seluruh rakyat Catalunya dalam membebaskan diri dari tirani pusat. Jika yang menang adalah Real Madrid, berarti ini adalah kemenangan pemerintah dalam upaya menegaskan kekuasaannya.

3. “Everyone picks a side”
Pernyataan di atas adalah perseteruan ideologi, sosial, dan politik antara kebudayaan daerah yang ingin merdeka dengan pemerintah pusat yang kuat, dan tidak hanya melibatkan FC Barcelona dan Real Madrid, atau Catalunya dan Castille, tetapi juga seluruh masyarakat Spanyol. Ketika duel El Clásico berlangsung, dapat dipastikan, seluruh orang di Spanyol akan terbagi dua. El Clásico mempunyai fungsi yang ‘unik’ yaitu sebagai ‘pembatas transparan’ antara dua daerah dalam satu negara. Suporter dari klub lain, siapa pun mereka, akan memilih salah satu di antara Barcelona dan Real Madrid, berdasarkan kepentingan dan ideologi masing-masing, everyone (should) picks a side.

4. Merupakan anggota dari Liga Terbaik di dunia
Apapun konteks-konteks budaya yang terdapat pada duel El Clásico, tidak akan ada orang luar yang peduli pada pertandingan tersebut ia jika terdapat pada, misalnya, Liga Domestik Siprus. Tapi ini tidak. Duel tersebut berasal dari La Liga Primera, yang merupakan liga terbaik di dunia berdasarkan penilaian FIFA (dalam diskusi debate panjang lainnya, liga-liga lain mungkin saja muncul sebagai liga yang lebih baik, namun setidaknya La Liga adalah salah satu liga sepakbola terbaik di dunia), jadi seluruh perhatian insan sepakbola pasti tertuju ke sana.

5. Menampilkan dua klub terbaik dari La Liga

Tidak hanya gengsi, namun dominasi kedua tim di La Liga merupakan jaminan panasnya pertandingan ini. Karena kedua tim biasanya berada di pucuk klasemen, maka hasil dari El Clásico menjadi sangat menentukan siapa yang akan merajai liga pada akhir musim. AC Milan vs Intermilan mengkin adalah derby perseteruan dua klub papan atas Serie A, tetapi di sana juga terdapat Juventus dan AS Roma untuk disaingi. Sehingga, kadang-kadang, tifosi merasa pertandingan AC Milan vs Juventus atau Intermilan vs AS Roma menjadi sama krusialnya. Dan hal ini menjadikan signifikasi partai derby kota Milan agak berkurang. Lain halnya dengan Barcelona vs Real Madrid yang begitu menentukan. La Liga memang bukanlah pacuan dua ‘kuda’ saja, tetapi selalu ada dua kuda berwarna ‘merah biru’ dan ‘putih-putih’ yang ikut serta. Dua kuda ini juga belum pernah terdegradasi ke divisi bawah (dan sepertinya tidak akan pernah, baik itu karena kualitas maupun lobi politik mereka yang kuat di Spanyol).

6. Dan pemain-pemain terbaik di dunia
Karena Barcelona dan Real Madrid merupakan dua di antara klub-klub terkaya di dunia, mereka selalu dihuni oleh pemain-pemain terbaik pula. Misalnya, ketika Lionel Messi cedera, di bangku cadangan sudah ada Henry, Deco, atau Ronaldinho. Kita juga masih ingat Madrid pernah dihuni pemain sekelas Zidane, Ronaldo, Raúl, Figo, Beckham, dan Roberto Carlos yang bermain bersamaan. Ketika El Clásico berlangsung, kita seperti melihat uang ratusan jutaan dollar sedang ‘berlari-lari’ di atas lapangan.

7. Juga beberapa talenta lokal
Di samping belanja pemain-pemain kelas dunia tersebut, kedua tim juga dipenuhi oleh talenta-talenta lokal binaan kubu masing-masing. El Barça punya Valdés, Puyol, Xavi, Iniesta, dan Bojan yang merupakan produk-produk dari akademi sepakbolanya, sedangkan Messi dan Giovanni adalah anak-anak muda yang bersekolah di Barcelona sejak kecil. Sedangkan Los Blancos punya Casillas, maskot tim Raúl, dan Guti yang merupakan didikan akademi Madrid. Dan hebatnya, pemain-pemain ini adalah anggota timnas Spanyol. ‘Rasa’ lokal ini menjamin bahwa tak seorang pun di lapangan yang akan melupakan aspek-aspek budaya yang melatarbelakangi El Clásico. Arsenal mungkin diisi pemain-pemain muda bertalenta, namun nyaris tidak ada pemain asli Inggris di sana. Manchester United sekarang hanya tinggal menyisakan pemain tua seperti Giggs dan Scholes sebagai binaan asli mereka. Itulah bedanya dengan El Clásico.

8. Sejarah transfer yang ‘kontroversial’ antara kedua tim.
Sebagai dua klub terkuat dan terkaya di Spanyol, tak dapat dihindari, Barcelona dan Real Madrid akan berebut mendapatkan tanda tangan pemain top. Salah satu dari kasus tersebut adalah ketika kedua klub berniat mengontrak pemain River Plate, Alfredo Di Stefano pada tahun 1953. Transfer tersebut sangat kontroversial dan merupakan salah satu pemicu ‘kerasnya’ El Clásico. Sebuah kontrak janggal dilakukan ketika Di Stefano menandatangani proposal kedua klub sekaligus. Ia akan bermain dua musim untuk Real Madrid (yang menghubungi lebih awal) dan dua musim untuk Barcelona.

Namun, setelah melihat debut pertamanya di Real, El Barça setuju untuk melepaskan Di Stefano secara permanen. Hal ini masih menjadi perdebatan: Pertama, bahwa Barcelona melihat penampilan Di Stefano yang kurang menjanjikan dalam debutnya. Kedua, ada indikasi bahwa Barcelona ditekan oleh diktator Jenderal Franco yang pro-Madrid, yang mengancam akan memberlakukan larangan untuk pemain asing bermain di La Liga.

Tren ini pun terus berlanjut; kedua tim terus bersitegang untuk mendapatkan pemain-pemain top (seperti yang mereka lakukan pada David Beckham tahun 2003). Namun tidak ada yang lebih ‘menyakitkan’ selain ketika salah satu pemain dari tim ini hengkang ke tim lainnya, seperti yang terjadi pada Luis Enrique, yang pindah dari Madrid ke Barcelona, atau kasus Luis Figo pada tahun 2000, yang hijrah dari Azulgrana ke Los Merengues dan memecahkan rekor transfer (sebelum Zidane) sebesar 65 juta Euro. Dan ketika kembali ke stadion mantan klubnya, cemoohan, teriakan, bahkan lemparan kepala babi harus mereka terima. Semuanya karena atmosfir ‘neraka’ El Clásico.

9. Ukuran stadion
Santiago Bernabéu stadium

Camp Nou Stadium

Nama besar kedua klub ternyata juga didukung oleh besarnya stadion yang mereka miliki. Baik Camp Nou maupun Santiago Bernabéu merupakan stadion elit dan raksasa sehingga menjanjikan atmosfer yang luar biasa. Camp Nou bahkan merupakan stadion berkapasitas terbesar di Eropa, yaitu sanggup menampung 98.772 kursi. Sebelum direnovasi, stadion ini malah pernah terisi 200 ribu penonton dalam salah satu El Clásico. Sedangkan Santiago Bernabéu mampu menampung 80.400 Madridistas dan dinobatkan sebagai salah satu stadion berfasilitas terbaik di dunia.

10. Menghasilkan tontonan sepakbola yang berkualitas
Jika yang terjadi di lapangan adalah sebuah tontonan yang mengecewakan, semua poin di atas tidak ada artinya. Dan tanah Spanyol akan menjadi tempat yang menyedihkan jika semua orang menunggu-nunggu partai yang diadakan sekali dua tahun ini, hanya untuk menyaksikan pertandingan yang menyisakan buruk dan membosankan. Tapi tidak. Pertandingan El Clásico, secara tradisi, selalu mempertontonkan sepakbola berkualitas, menyerang, atraktif, penuh skill, dan aroma ‘membunuh’ yang dahsyat. Skor-skor menakjubkan, seperti 3-3, musim lalu di Camp Nou adalah contoh betapa alotnya pertandingan ini.

Fakta - Fakta Lain
  1. El Clasico di Spanyol untuk pertama kalinya dilangsungkan pada 17 Februari 1902.
  2. El Clasico antara Real Madrid dan Barcelona tidak hanya terjadi di lapangan, tapi juga dalam bursa transfer. Kasus yang paling terkenal adalah perebutan Alfredo Di Stefano di tahun 50-an. Kedua tim sama-sama mengklaim telah mendaftarkan pemain legendaris Argentina itu sebagai pemain dan membayar transfer ke River Plate. FIFA akhirnya mengintervensi dan meminta kedua tim saling berbagi jatah musim untuk Di Stefano. Namun Barcelona memilih mundur dan Real Madrid membayar kompensasi kepada rival utamanya itu.
  3. Real Madrid dan Barcelona juga saling bersaing dalam hal jumlah suporter. Hasil riset terakhir Mei 2007, 32.8 persen fans sepakbola di Spanyol lebih berpihak pada Real Madrid, sementara 25.7 persen berkubu Barcelona.
  4. Di kompetisi domestik La Liga Spanyol, El Clasico dinihari nanti di Santiago Bernabeu menjadi edisi ke-160.
  5. Raul Gonzalez menjadi pemain yang paling sering mencetak gol di El Clasico. Total, dia sudah melesakkan 11 gol.
  6. Total ada 24 pemain yang saling bertukar klub dalam satu sesi transfer, baik itu dari Barcelona ke Real Madrid, atau Real Madrid ke Barcelona. Proses transfer yang paling menyita perhatian adalah Luis Enrique (Madrid ke Barca di tahu 1996) dan Luis Figo (Barca ke Madrid di tahun 2000).



Jumat, 06 Mei 2011

Pandangan Ferguson Tentang Ronaldo & Messi



Pelatih Manchester United Sir Alex Ferguson mengomentari laga El Clasico antara Real Madrid versus Barcelona. Namun, bukan timnya yang menjadi sorotan. Fergie secara khusus memiliki pandangan terhadap pemain bintang Cristiano Ronaldo (Real Madrid) dan Messi (Barcelona).

Dua bintang masing-masing klub besar Spanyol itu memiliki kemampuan dan prestasi gemilang. Seperti Ronaldo yang mantan anak asuhnya itu dinilai memiliki skill yang fantastis, kuat dan berani bertarung serta apik dalam bola-bola udara. Sedangkan Messi memiliki kemampun bermain yang juga fantastis.

"Memang sulit menentukan siapa yang terbaik diantara keduanya, bahkan mungkin perlu dilakukan tes koin untuk menemukan jawabannya," kata Ferguson di kutip dari laman resmi Real Madrid.

"Tapi, saya lebih mengenal Ronaldo dan saya pikir dia adalah pemain terbaik di dunia dan saya menjagokan Ronaldo lebih unggul," lanjutnya.

Kendati demikian, ia tidak menjadikan pilihannya baku, tergantung siapa yang menilai dan melihatnya diantara keduanya. "Ini semua tergantung bagaimana Anda melihat keduanya. Faktanya, saya pernah bersama Ronaldo dalam waktu cukup lama dan saya mengenalnya sangat baik,"

Disisi lain, Fergie melihat bagaimana Ronaldo mendedikasikan dirinya dengan latihan keras. Tapi, bila melihat Messi, bintang Argentina itu juga bermain sepakbola dengan penuh kecintaan.

"Kedunya baik Ronaldo maupun Messi adalah tipikal yang berbeda, tapi tetaplah pemain yang fantastis," tuturnya.

Pep Guardiola Mulai Muak dengan Madrid



Tensi tingkat tinggi selalu mewarnai pertandingan dua raksasa Spanyol, antara Real Madrid dengan Barcelona. Tidak hanya di lapangan, di luar lapangan seperti perang komentar, saling menuduh dan mencari kesalahan pun terjadi.

Kontroversi seperti ini membuat gerah pelatih Barcelona, Pep Guardiola. Makanya ia ingin situasi yang membosankan ini segera berakhir dan itu akan terwujud di pertandingan nanti.

"Sulit berada di posisi seperti ini dan saya tak menyangka. Mudah-mudahan  semuanya segera usai karena kami mulai muak bermain sepakbola menghadapi Madrid," ujar Pep seperti dikutipespn.

Pertandingan malam ini, puncak rivalitas akan terlaksana pada leg kedua di Camp Nou. Barcelona unggul lebih dahulu 2-0 di leg awal.
"Besok semuanya usai. Kami bermain untuk mencapai final, bukan untuk mengalahkan Real Madrid,"

Guardiola: Reuni dengan MU Akan Berbeda



Pelatih Barcelona, Pep Guardiola mulai berandai-andai jika bertemu dengan Manchester United di final Liga Champions musim ini. Pep siap bereuni dengan MU seperti di final 2009.

Saat itu di Olimpico Roma, Barcelona menjadi juara dengan mengalahkan MU 2-0. Tapi, kali ini Guardiola menyebut penampilan Setan Merah sudah sangat berbeda.

"Kami akan menunggu siapa lawan kami, dan tentu saja kami akan bersiap diri," kata Guardiola kepada RTE. "Tapi, jika Manchester United lolos, ini akan jadi pertemuan berbeda dibanding final 2009. Kini, mereka tim berbeda dengan striker berbeda pula."

Sejak semifinal leg 1 dimana MU dan Barca sama-sama unggul 2-0 di kandang lawannya, maka sebenarnya finalis Liga Champions musim ini sudah bisa diraba. Real Madrid yang sudah kalah di kandang akan sangat sulit membalikkan keadaan di kandang Barca, Camp Nou. Dan kenyataannya, Real hanya main imbang 1-1, sehingga Barca lolos ke final dengan agregat 3-1.

Sedangkan Schalke juga diprediksi melakoni misi mustahil di kandang MU, Old Trafford, dini hari nanti, untuk membalikkan ketertinggalan 0-2. Tak salah jika Guardiola mulai merancang reuni 2009 dengan MU.

Pasukan Guardiola sukses mengalahkan MU di Roma, 2 tahun lalu. Tapi, pelatih Barca itu meyakini kemenangan 2-0 itu ditentukan oleh banyak faktor.

"Hasil sebuah laga ditentukan banyak hal," lanjut Pep. "Kami sangat beruntung di awal-awal laga melawan mereka saat itu. Tapi, jika kami bertemu lagi akan menjadi laga yang berbeda. Kami akan coba menemukan kelemahan mereka, menguasai bola dan menyerang."

Guardiola mengaku takkan meremehkan pimpinan klasemen Premier League asuhan Sir Alex Ferguson itu. Apalagi, kali ini final akan digelar di Stadion Wembley, London, 28 Mei 2011, yang juga bisa disebut sebagai 'kandang' MU. 

"Mereka tim besar dan layak bermain di laga besar. Mereka menunjukkan bisa mengulang dan mengkreasi, serta juga bisa menang dan menang di final," tutur Guardiola.

HargaTiket Final Champions Naik 50x Lipat



Pertandingan final Liga Champions musim ini akan mempertemukan Manchester United dengan Barcelona. Pertandingan akan digelar di Wembley, London, 28 Mei 2011.

Untuk masing-masing kubu, UEFA hanya menyediakan 25 ribu tiket. Totalnya menjadi 50 ribu. Kapasitas Wembley sendiri adalah 86 ribu tempat duduk.

Untuk penonton 'netral', UEFA menjatahkan 11 ribu tiket. Ini bisa diterima oleh kedua kubu. Namun yang jadi permasalahan adalah banyaknya alokasi tiket untuk para VIP yang mencapai 25 ribu tiket.

Bisa dibayangkan bagaimana risaunya para pendukung masing-masing tim. Pemegang karcis terusan MU untuk liga lokal saja mencapai 55 ribu orang. Sedangkan Barca lebih banyak lagi.

Para pendukung MU sudah bisa memesan mulai Jumat ini hingga Selasa pekan depan via on line. Harga resmi tiket yang dijual mulai £300, £225, £150, hingga yang paling murah £80 yang dikhususkan untuk pemakai kursi roda.

Herannya, sudah ada yang berani menjual tiket di pasar gelap dengan harga selangit. Di e-bay ada yang menjual seharga £6,500 untuk dua tiket. Itu bukan yang paling mahal. globalticketmarket.com bahkan menjual tiket harga resmi £140 (Rp1,9 juta) senilai £6000 ditambah booking fee £1088 yang setara dengan Rp99 juta.

"Pendukung sejati yang selalu nonton bahkan saat partai away akan sangat kecewa. Mereka bisa kehilangan kesempatan menonton pertandingan yang paling penting," kata Mark Longden, anggota Independent Manchester United Supporters' Association (IMUSA). 

Kamis, 28 April 2011

10 Klub Sepakbola Dengan Penghasilan Tertinggi



Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More