Rabu, 27 April 2011

Indonesia Harus Jadi Negara ‘Uploader'



Indonesia perlu turut menjadi pelaku di bidang TI, bukan hanya sebagai penonton.
VIVAnews - Hari ini Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia menggelar International Conference on Advanced Computer Science and Information Systems.

Konferensi yang digelar di Auditorium Pusat Bahasa Jepang Universitas Indonesia itu membahas berbagai permasalahan terkini di bidang ilmu komputer dan informatika tingkat lanjut, seperti Face Recognition/Analysis, Face Reconstruction, Gesture Recognition, Distribute Intelligent system, Bioinformatics, Genetic Alghoritm, dan lain-lain.

Acara ini juga menghadirkan beberapa pembicara internasional seperti Steffen Holldobler dari Tecnology University Dresden, Jerman, Stephane Bressan dari National University of Singapore, Masahiro Ohka dan K Sekiyama dari Nagoya University. 

“Komputer dan teknologi informasi telah menjadi bagian yang terpisahkan dari kehidupan,” kata Cahyana Ahmadjayadi, Kepala Balitbang SDM Kominfo, di sela konferensi, 7 Desember 2009. “Oleh karenanya ilmu dan riset teknologi di bidang ini sangat penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kita, khususnya untuk mendapatkan transparansi dari sistem  informasi pelayanan publik,” ucapnya.

Selain itu, kata Cahyana, teknologi informasi kini juga menjadi alat yang penting untuk menghubungkan dan menjembatani keterhubungan negara kita yang begitu luas. “Khususnya karena negara kita terdiri dari ribuan pulau,” kata Cahyana, yang hadir di acara tersebut mewakili Menkominfo Tifatul Sembiring.

Hal ini, Kata Cahyana, demi meningkatkan kualitas sumber daya di bidang TI, sehingga Indonesia bisa turut menjadi pelaku di bidang TI, bukan hanya sebagai penonton. “Jangan sampai kita menjadi negara konsumen terus,” kata Cahyana. “Kita harus menjadi 'negara uploader', bukan 'negara downloader',” ucapnya.

0 Komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More